Slot Card Adalah Jurnal Internasional Apa Saja Yang Ada Di Indonesia
Kartu Mifare (High Frequency)
Kartu mifare Umumnya digunakan untuk tiket, kartu toll, public transportation, parking, sistem absensi, kartu kredit dan masih banyak yang lainya. Kartu mifare dilengkapi dengan alat pembaca. dan penulis data. Sehingga data yang tersimpan bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan.
Dengan kelebihannya tersebut, jenis ID card ini tidak sekedar berfungsi sebagai tanda pengenal, dimana juga digunakan untuk menyimpan data seperti nama, nomor identitas, hingga sidik jari. Aplikasi kartu mifare banyak dijumpai pada kartu tol, kartu ATM, member card, dsb.
Baca juga : Cara Cepat Dan Gampang Untuk Pemula Bikin Kartu Nama
Pastikan artikel Anda diterjemahkan pada jasa translate jurnal yang professional
Artikel anda harus menggunakan Bahasa inggris atau Bahasa yang di tentukan pada jurnal tersebut. jika anda tidak mempunyai waktu untuk mentraslatenya, anda bisa menggunakan jasa translator yang professional di karenakan hal pertama yang di lihat oleh reviewer adalah Bahasa.
Tidak semua orang yang mahir berbahasa inggris dapat menerjemahkan artikel jurnal. Jadi, itulah sebabnya menagapa biaya translate jurnal mahal harganya.
Bagi anda yang ingin translate jurnal, anda bisa menggunakan jasa translator kami, silahkan klik link ini.
Submit jurnal Anda
Submit Jurnal internasional jaman sekarang masih ada yang menerapkan system submit melalui email dan sudah banyak juga menggunakan system online, jadi anda bisa submit pada OJS jurnal tujuan anda.biasanya memakan waktu 2-3 bulan anda akan mendapatkan notifikasi lewat email. Apabila artikel Anda ditolak, Anda bisa memilih jurnal lain dengan IF yang lebih rendah dan mengikuti prosedur yang sama. Dan apabila artikel anda diterima, anda akan diberikan penjelasan lebih lanjut mengenai proses review, pembayaran hingga penerbitan.
Artikel anda akan di review oleh reviewer jurnal yang anda tuju. Proses review biasanya di lakukan bisa sampai 3-8 bulan oleh Reviewer jurnal, Apabila ada jurnal yang menjanjikan proses review kurang dari 2 bulan, harus diwaspadai karena kemungkinan jurnal predator. Reviewer akan menilai dari segi bahasa, sub, konten, sitasi, referensi, dan lain-lain
Dari hasil yang sudah di review oleh reviewer, biasanya reviewer memberikan masukan untuk perbaikan pada artikel anda. Hamper 90% revisi yang diterima penulis pemula adalah mengenai kebahasaan.
Biaya pada publikasi jurnal internasional ada yang gratis dan berbayar, sesuai dengan ketentuan pada jurnal tersebut. Jika anda pemula sebaiknya ambil yang berbayar karena biasanya yang berbayar akan di bantu proses nya sampai publish.
Anda bisa hubungi kami jika ingin berkonsultasi mengenai harga jurnal internasional, klik link dibawah ini :
/ Mangga Arum Maniss
Mangga arumanis memiliki bentuk jorong dengan ujung yang meruncing. Kulit buahnya lebih tipis dengan bintik-bintik kelenjar warna putih dan diujungnya terdapat warna merah keunguan.
Daging mangga arumanis biasanya warna kuning dengan tektsur lunak, tak berserat, dan tidak banyak mengandung air. Biji mangga arumanis juga lebih kecil jadi puas menikmati daging buahnya.
Jenis mangga ini banyak ditanam petani karena hasil panennya tinggi. Setidaknya satu pohon saja bisa menghasilkan 54 kg mangga setiap panen.
Mangga arumanis ini tumbuh subur di tanah dataran rendah dengan iklim panas karena membutuhkan sinar matahari sepanjang hari.
Mangga arum manis juga bisa disebut sebagai buah gadung oleh masyarakat Indonesia. Sesuai dengan namanya, buah mangga arum manis memiliki rasa yang manis dan aroma yang sedap. Selain itu, harga mangga ini cukup terjangkau di kalangan masyarakat.
Oleh sebab itu mangga ini menjadi primadona di kalangan masyarakat. Mangga arum manis ditandai dengan bentuk yang lonjong dan ujung runcing serta memiliki daging buah yang lembut.
Baca Juga: Resep Mango Pearl
Mangga ini memiliki bentuk seperti buah apel oleh sebab itu diberi nama mangga apel. Jika masih mentah kulit mangga berwarna hijau, akan tetapi ketika matang kulit mangga akan berwarna agak kemerahan seperti apel.
Saat sudah matang, mangga apel memiliki aroma yang sedap. Akan tetapi tingkat kemanisan mangga apel sangat kurang jika dibandingkan mangga arum manis. Saat masih mentah, mangga apel cocok digunakan untuk membuat rujak karena memiliki rasa asam namun menyegarkan.
Baca Juga: Resep Mango Berry Popsicles
Mangga madu memiliki rasa yang manis seperti madu. Ukuran mangga ini tidak terlalu besar seperti mangga yang lainnya. Ketika matang, mangga madu memiliki kulit yang berwarna kuning agak keorenan. Uniknya dari mangga jenis ini, daging buah mangga madu akan berwarna putih saat sudah matang.
Jenis mangga pertama adalah mangga golek. Mangga yang memiliki nama mirip wayang ini ternyata mempunyai arti mencari. Maksudnya, siapapun yang mencicipi mangga golek pasti akan mencarinya lagi. Asal mangga golek adalah Probolinggo dan Pasuruan.
Mangga ini memiliki ciri bentuk yang panjang dibandingkan dengan mangga lainnya. Kulitnya berwarna hijau muda dengan titik-titik hitam. Saat matang dagingnya berwarna oranye dengan tekstur daging yang lembut dan banyak air. Memakan mangga satu ini harus tepat waktunya, saat terlalu matang rasanya akan seperti pepaya dan terlalu berair.
Mangga golek memiliki bentuk yang lonjong hampir menyerupai mangga arum manis. Meskipun mirip, mangga golek memiliki ukuran yang lebih besar dan lebih berat dari pada mangga arum manis. Mangga golek memiliki keunggulan yaitu memiliki rasa yang manis dan daging buah yang tidak berserat.
Baca Juga: Resep Melon Mango Kiwi Juice
Mangga manalagi memiliki ukuran dan bentuk yang hampir menyerupai dengan mangga madu. Mangga manalagi memiliki rasa berupa perpaduan antara mangga golek dan mangga arumanis. Hal yang unik dari mangga ini yaitu saat mentah atau matang, kulit mangga ini tetap berwarna hijau. Hanya saja saat matang ada warna keabu-abuan pada kulitnya.
Mangga manalagi memilki ciri kulit berwarna hijau muda mengarah ke kuning. Berasal dari Probolinggo, Jawa Timur, mangga ini memiliki ukuran yang kecil dan sedang dengan kulit yang cukup tebal. Di balik kulitnya yang tebal, terdapat buah yang padat dengan rasa yang manis. Karena rasanya yang manis inilah, mangga manalagi selalu jadi favorit orang Indonesia.
Jika ENDEUSiast mencari mangga yang tahan lama, mangga manalagi ini bisa jadi jawabannya. Meski sudah dipetik dari pohon, mangga ini bisa bertahan lebih lama dibandingkan mangga yang lain. Tak heran mangga ini sering dijadikan oleh-oleh atau diimpor karena ketahanannya.
Baca Juga: Resep Chia Mango Pudding Blueberries
Cara Publikasi Jurnal Internasional
/ Mangga Gedong Gincu
Jenis mangga ini berukuran kecil dengan bentuk bulat seukuran buah apel. Mangga gedong gincu banyak dibudidayakan di Majalengka dan Cirebon.
Di balik namanya tersimpan sejarah yang mengatakan bahwa mangga ini merupakan santapan bangsawan Belanda yang tinggal di rumah gedong atau bertembok beton.
Membedakan mangga gedong gincu dengan mangga lain pun mudah. Mangga ini ukurannya kecil dengan warna hijau, kuning dan kemerahan yang mirip seperti gincu atau lipstick.
Warna kemerahan ini bukan hanya membedakan mangga gincu dengan mangga lain, tetapi juga penanda mangga sudah matang dan siap dimakan.
Ciri – Ciri Jurnal Internasional
Struktur jurnal internasional
Selanjutnya adalah pembahasan yang tidak kalah penting dari tingkatan jurnal internasional yaitu struktur jurnal internasional. Silahkan simak materinya dibawah ini.
Bagi Kamu Yang Membutuhkan Publikasi Jurnal , Yuk Konsultasi Langsung Dengan Tim Kami Sekarang Juga! Klik Whatsapp Di Bawah Ini!
Baca Juga : Tempat Publikasi Jurnal Sinta 4
Setelah kita membahas terkait Tingkatan Jurnal Internasional, selanjutnya kita akan membahas mengenai apa itu scopus.
Nah teman-teman pada pembahasan di atas sering di sebutkan kata scopus. Mungkin dari kalian ada yang belum mengetahui scopus itu. Oke disini kami akan memberikan pengertian tentang apa itu scopus.
Terkait jurnal, para mahasiswa, penulis jurnal atau dosen biasanya mengejar jurnal atau prosiding yang terindeks oleh Scopus. Akan tetapi, masih banyak orang yang belum mengetahui tentang apa itu scopus.
Nah mungkin kalian mahasiswa atau dosen sudah mengetahui atau mengenal mengenai scopus. Bagi yang belum mengetahuinya, Scopus merupakan sebuah database atau pusat data jurnal yang berada dalam naungan Elsevier, Elsevier adalah sebuah organisasi penerbit jurnal ilmiah internasional yang terletak di Amsterdam, Belanda, dan sudah berdiri sejak tahun 1880.
Seperti yang sudah di sebutkan sebelumnya, scopus adalah salah satu database atau pusat data sitasi atau literatur ilmiah yang dimiliki oleh penerbit terpopoler di seluruh dunia, yaitu Elsevier. Scopus ini mulai di perkenalkan kepada dunia tepatnya pada tahun 2004. Scopus bersaing ketat dengansalah satu website terkenal yang bernama Web of Science (WOS) yang diterbitkan oleh Thomson Reuters. Database atau pusat data ini juga adalah pusat data terbesar di dunia.
Meski Web Of Science lebih dulu diluncurkan dibanding dengan Scopus, tetapi kenyataannya Scopus lebih banyak diminati oleh masyarakat dunia dan telah menyediakan lebih banyak jurnal setidaknya kurang lebih 20% lebih banyak jika kita bandingkan dengan WOS. Selain Scopus, ada juga database atau website lain yang memiliki banyak data yang bernama Sciencedirect. Sciencedirect ini masih diterbitkan oleh perusahaan yang sama dengan scopus yaitu Elsevier.
Nah untuk kedua database dari Elsevier ini, sama-sama berfokus pada 4 bidang keilmuan. yaitu, ilmu kesehatan, ilmu hayati, teknik, sains, dan fisik, dan ilmu sosial humaniora.
Tetapi meskipun demikian, Scopus tetap memiliki cakupan jurnal yang lebih besar dan lebih populer diminati jika dibandingkan dengan Sciencedirect. Karena untuk Sciencedirect ini hanya berisi data terkait artikel dalam jurnal-jurnal terbitan Elsevier. Tentu saja hal ini berbeda dengan scopus, selain menampilkan karya tulis ilmiah, Scopus juga menyajikan data dan hak paten dari berbagai penelitian yang ada di dunia.
Tidak hanya itu, kelebihan Scopus adalaj memiliki sistem penilaian suatu jurnal. sistem tersebut yang menentukan apakah jurnal yang diterbitkan berdampak signifikan. System pengukut tingkat pengaruh suatu jurnal tersebut dinamakan Scimago Journal Rank atau SJR. SJR berfungsi untuk mengukur sejauh mana dampak signifikan rata-rata artikel dalam karya tulis lmiah dan jurnal ilmiah.
Cara pengukuran tingkat dampak pada SJR bisa dibilang ketat. Mengapa demikian? Karena SJR ini memiliki prinsip yang sama dengan perhitungan Impact Factor (IF) yang telah dikeluarkan oleh Thomson Reuters. Imfact Factor atau IF merupakan rata-rata artikel dalam sebuah jurnal, disitasi pada periode 2 tahun. Karena kepopulerannya diseluruh dunia. jadi tidak heran jika banyak penulis yang berlomba-lomba supaya jurnalnya dapat terindeks oleh scopus.
Bagi Kamu Yang Membutuhkan Publikasi Jurnal , Yuk Konsultasi Langsung Dengan Tim Kami Sekarang Juga! Klik Whatsapp Di Bawah Ini!
/ Mangga Cengkir Indramayu
Mendengar kata Indramayu, pasti sudah terbayang buah mangganya yang manis. Mangga cengkir Indramayu ini punya ukuran yang cukup besar dengan daging yang tebal.
Dengan banyaknya deretan mangga yang berasal dari Indramayu, jenis mangga ini dikatakan memiliki rasa paling manis dibandingkan mangga lainnya. Tak heran, mangga cengkir Indramayu ini lebih laris dibandingkan mangga-mangga lainnya.
Baca Juga: Resep Boba Mango Smoothies
Mangga yang bernama Mangifera indica ini sebenarnya berasal dari Thailand, namun beberapa tahun belakangan ini mangga falan sudah mulai dibudidayakan petani Indonesia.
Mangga ini juga disebut mangga thunder yang bentuknya memanjang runcing. Warnanya hijau tua meski sudah matang dengan daging yang rasanya manis dan bertekstur kripsi saat dimakan.
Dengan ukuran yang besar, mangga falan yang matang memiliki berat 250-300 gram. Mangga falan lebih cepat dipanen ketimbang mangga lain karena mulai berbuah 2 tahun sejak pembibitan. Mangga pada umumnya membutuhkan waktu 3-5 tahun sejak pembibitan sebelum bisa dipanen.
Jenis mangga selanjutnya adalah mangga madu. Dari namanya saja sudah terbayang daging mangga yang berair dengan rasa yang manis. Tak main-main, rasa manis mangga ini bahkan hadir sebelum mangga matang sempurna.
Dagingnya juga tebal dan bijinya juga kecil. Sama seperti mangga golek, mangga mudah memiliki daging yang lembut, manis, dan memiliki air yang melimpah. Jadi, bagi yang suka dengan mangga dengan rasa manis, lembut tanpa serat, pasti suka dengan mangga madu ini, nih.
Baca Juga: Resep Tapioca Pearls Pudding
Sama seperti mangga apel, mangga ini dipanggil mangga alpukat karena bentuknya seperti alpukat, bukan hasil persilangan mangga dan alpukat. Mangga alpukat justru hasil perkawinan antara mangga gedong dengan mangga madu.
Jadi, bentuknya lonjong mengambil dari mangga gedong dan rasa dagingnya manis seperti mangga madu.
Mangga alpukat ini berasal dari Pasuruan, Jawa Timur. Selain karena bentuknya yang mirip alpukat, cara memakan mangga ini juga menyerupai alpukat.
Mangganya dibelah di tengah lalu diputar sampai terpisah antara biji dan dagingnya. Setelahnya, dagingnya yang manis tinggal dimakan dengan cara dikeruk dengan sendok seolah-olah makan buah alpukat.
Itulah 10 jenis mangga yang bisa jadi camilan sehat di rumah. Semuanya memiliki rasa yang manis dan harum. Mangganya bisa dimakan langsung tapi bisa diolah menjadi olahan lain dengan resep dari Endeus yang terjamin nikmat dan segar. Yuk, cek aneka resep olahan mangga hanya di Endeus!
Komet si bintang berekor.
Bobo.id - Komet adalah benda langit yang begerak mengelilingi Matahari. Komet itu bukan bintang tapi ia bercahaya dengan indahnya. Apa, ya, isi komet hingga membuatnya indah?
Ternyata komet terdiri dari tiga bagian, yaitu inti komet, koma, dan ekor.
1. Inti komet berupa bongkahan es. Di dalamnya ada kerikil, air, dan zat-zat lain. Kebanyakan komet memiliki inti dengan diameter sekitar 16 km. Wuih, kayak batu es raksasa, ya!
2. Koma adalah atmosfer yang mengelilingi inti komet. Koma terbentuk ketika komet mendekati Matahari. Koma terbentuk karena inti komet menguap kena panas Matahari hingga menjadi gas dan partikel (butiran) debu. Hmm, kandungan koma sama, ya, seperti kandungan atmosfer Bumi.
3. Ketika komet makin mendekati Matahari, gas mengembang, sehingga koma membesar. Gas itu lalu terdorong oleh radiasi Matahari sehingga membentuk ekor yang arahnya membelakangi Matahari.
Gas-gas yang terdapat pada koma dan ekornya melepaskan energi yang diserapnya dari Matahari. Hal itu membuat komet bersinar dan tampak indah.
Dari situlah Artistotle, seorang filsuf yang mengamati komet, memberi nama komet pada benda langit itu.
Kata komet atau comet berasal dari bahasa Yunani yang artinya stars with hair atau bintang berambut.
Sedangkan kita menyebutnya bintang berekor. Padahal komet bukanlah bintang, karena ia tidak mengeluarkan cahaya sendiri.
Dilihat dari periode edarnya, komet dibagi menjadi dua macam. Pertama yang periode edarnya pendek, yaitu kurang dari 200 tahun. Kedua, yang periode edarnya panjang, yaitu lebih dari 200 tahun.
Foto: Creative Commons
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi
Tentu saja jika kamu merupakan seorang yang suka bergelut dengan jurnal entah nasional ataupun internasional, kamu harus mengetahui tingkatan jurnal internasional.
Nah pada pembahasan kali ini kami akan membahas tingkatan jurnal internasional yang wajib kita ketahui. Oke seperti apa pembahasannya, simak dengan teliti ya.
Beragam Fungsi dari Jenis ID Card
Beberapa jenis IDcard tentu memiliki kegunaan ataupun fungsinya masing-masing. Beberapa fungsi tersebut diantaranya:
Nah kalian sudah tau berbagai jenis ID card dan fungsinya. ID card bisa kalian produksi dengan desain kalian sendiri. Pada umumnya anak muda lebih menyukai menggantung ID card di leher, karena talinya bisa dimodifikasi sendiri sesuai keinginan.
Dimana untuk memasang tali atau penjepit pada ID card tentu dibutuhkan alat pelubang atau slot puch. Alat pelubang ID card ini bisa Kalian dapatkan di Maxipro. Selain menjual alat pelubang, Maxipro juga menjual mesin potong kartu nama dan bahan baku finishing percetakan lainnya.
Begini Cara Cepat Potong Kartu Nama Secara Presisi & Praktis !!!
Yuk langsung saja kunjungi dan belanja di website kami yaaa !!!
Pada tanggal 20 Maret 2024, ada fenomena menakjubkan yang bernama Equinox atau Ekuinoks. Apa saja dampaknya bagi wilayah Indonesia?
Informasi tentang adanya Equinox tertera dalam situs resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Disebutkan bahwa selama bulan Maret 2024, ada beberapa kejadian, mulai dari bulan baru (10 Maret), Equinox (20 Maret), hingga bulan purnama (25 Maret).
Yuk, simak penjelasan lengkap seputar fenomena Equinox di bawah ini yang mencakup pengertian dan dampaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyadur penjelasan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, Equinox adalah keadaan saat matahari melintasi ekuator sehingga siang dan malam bagi tempat-tempat di lintang 0 derajat sama panjang. Atau, saat busur siang dan busur malam matahari sama panjang bagi semua tempat di bumi dan diperkirakan terjadi pada 21 Maret dan 23 September.
Informasi tambahan, menurut situs resmi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), kata 'Equinox' berasal dari bahasa Latin, 'aequus' yang berarti sama dan 'nox' dengan arti malam. Hal ini merujuk pada lamanya waktu siang dan malam yang hampir sama ketika Equinox terjadi.
Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengartikan Equinox sebagai fenomena astronomi ketika matahari mengitari garis khatulistiwa dan terjadi dua kali selama setahun, yakni pada tanggal 21 Maret dan 23 September.
Lebih lanjut, fenomena tahunan ini terbagi atas 2 jenis. Keduanya adalah Vernal Equinox yang terjadi di bulan Maret dan Autumnal Equinox pada bulan September. Adapun untuk Autumnal Equinox oleh BRIN diprediksi jatuh pada 22 September 2024 mendatang.
Ketika Equinox terjadi, kerap beredar kabar seputar bahaya dan dampak yang dapat menerpa. Benarkah demikian? Dirujuk dari situs National Geographic dan Earthy Sky, ini beberapa dampak Equinox:
Nah, itulah informasi seputar fenomena Equinox dan dampaknya yang akan terjadi pada akhir bulan Maret ini. Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Tahukah kamu, hanya ada empat warna paspor yang ada di dunia. Masing-masing negara bebas untuk menentukan warna paspor mana yang mereka pilih untuk digunakan warganya ke luar negeri.
Empat warna paspor yang ada di dunia antara lain, merah, biru, hijau, dan hitam. Setiap warna memiliki makna yang berbeda-beda bagi setiap negara yang menggunakannya.
Indonesia sendiri menggunakan warna hijau untuk paspornya, sedangkan Amerika Serikat memilih warna biru. Sementara Singapura yang belum lama ini dinobatkan punya paspor terkuat di dunia, memakai warna merah untuk sampul paspornya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sebuah negara sebenarnya punya latar belakang tersendiri dalam memilih warna apa untuk sampul paspor mereka. Warna paspor juga dianggap sebagai simbol identitas nasional, dasar politik, hingga agama mayoritas dari sebuah negara.
Berikut 4 warna paspor yang ada di dunia dan penjelasannya.
Negara-negara yang punya sejarah atau latar belakang sosialis atau komunis, kebanyakan memilih warna merah pada sampul paspor mereka seperti Rusia, China, atau Serbia.
Namun, negara-negara Uni Eropa juga memakai warna merah untuk paspornya, kecuali Kroasia. Paspor Singapura, Turki, Bolivia, Ekuador, Peru, Albania, hingga Georgia juga menggunakan warna merah.
Setidaknya terdapat 84 negara yang memakai warna biru pada paspor mereka. Warna biru jadi yang terbanyak dipilih oleh negara-negara di dunia sebagai sampul paspor mereka. Amerika Serikat termasuk yang menggunakannya.
Inggris setelah keluar dari Uni Eropa juga memakai sampul paspor warna biru. Di Amerika Selatan, Argentina, Brasil, dan Paraguay menggunakan paspor biru. Banyak negara di Karibia juga memilih paspor biru.
Pada umumnya, paspor hijau dipakai oleh negara yang mayoritas warga negaranya memeluk agama Islam. Indonesia, Arab Saudi, Pakistan, dan Maroko termasuk di antara negara-negara yang memakai paspor hijau.
Fakta menarik lainnya yakni warna hijau pada paspor dipilih karena dinilai merupakan warna favorit Nabi Muhammad SAW. Warnah hijau juga melambangkan kehidupan dan alam.
Tidak banyak negara yang memilih warna hitam sebagai sampul paspor mereka. Setidaknya terdapat tujuh negara yang menggunakannya. Paspor hitam tergolong langka di dunia.
Selandia Baru salah satu negara yang memakai paspor hitam, karena warna hitam sesuai dengan warna nasional negara tersebut. Kongo, Angola, Malawi, Tajikistan, dan Trinidad dan Tobago juga memakai warna hitam pada paspor mereka.
Indonesia memiliki beragam jenis mangga berkat tanahnya yang subur. Banyaknya jenis mangga menjadikan buah ini sebagai salah satu buah primadona di Indonesia.
Rasa buah mangga yang beragam mulai dari asam segar, manis legit, dengan tekstur yang mengkal hingga lembut membuat buah ini menjadi favorit beragam kalangan.
Selain dapat disantap secara langsung, buah mangga juga sangat mudah untuk diolah menjadi berbagai makanan seperti jus , smoothies , kue, dan sebagainya.
Beda jenis mangga beda pula karakter rasa dan tekstur dari buah tersebut. Kira-kira jenis mangga apa saja yang ENDEUSiast ketahui? Yuk langsung simak beberapa jenis mangga yang bisa dijumpai di Indonesia.